Sabtu, 31 Januari 2015

UJI COBA SURVEY DETEKTIF SAMPAH.ID

08.34 Posted by Suci Fitriana Br Bangun No comments
Setelah mengikuti pelatihan detektif sampah tadi siang, saya beserta Fatiya tepat pukul 14.00 WIB meninggalkan lokasi pelatihan tepatnya di YPBB (Jl. Sidomulyo No. 21). Dengan terburu-buru kami bergegas ke tempat pelatihan mengenai lingkungan juga.

Pukul 16.40 WIB, kami menuju lokasi pengepul/bandar sampah yang terletak di Jl. Kembang Sapatu tepatnya daerah kosambi, kota Bandung.

Apa sih pengepul sampah, mungkin ada yang belum tahu...
Jadi, secara garis besar pengepul/bandar ialah tempat dimana kita sebagai masyarakat bisa menjual sampah daur ulang seperti botol plastik, kertas hvs bekas, koran bekas, kaleng, kaca, dan masih banyak lagi.

Kondisi jalan kosambi sangat macet saat saya lewat, untungnya saya menggunakan sepeda jadi bisa selap-selip diantara kendaraan mobil dan motor. Sedangkan Fatiya menggunakan angkot, kami janjian di depan jl. Kembang Sapatu.

Setibanya saya dilokasi sekitar pukul 17.00 WIB, ternyata Fatiya belum tiba jadi saya menunggu. Pukul 17.15 WIB Fatiya tiba dan kami menyusuri Jl. Kembang Sapatu, dan akhirnya menemukan 1 bandar/pengepul yang sedang beres-beres dan mau tutup. Kami langsung menanyakan hal-hal seputar tugas survey yang kami dapatkan. Tanpa basa-basi saya meminta izin untuk foto-foto dilokasi tersebut, dan Fatiya melakukan wawancara.



Pada lokasi pengepul tersebut, terlihat di dalamnya ada botol plastik yang telah dikarungi dan siap dibawa oleh bandarnya. Namun adapula sampah yang berantakan, berserakan dan tak terlihat begitu jelas sampah apa yang menumpuk.


Hasil survey yang kami lakukan pada pengepul tersebut yang dimiliki oleh Pak Ono Sukarna, pengepul buka setiap hari pada pukul 07.00 WIB - 17.00 WIB.
Sampah yang diterima dan harga per kg, diantaranya :
-Kaleng = Rp. 700,-
-Koran = Rp. 1500,-
-Duplek = Rp. 300,-
-CD/Kertas Buram = Rp. 500,-
-Besi isi = Rp. 2500,-
-Besi s2 = Rp. 1500,-
-Alumunium SA = Rp. 13500,-
-Tembaga TP (tipe rambut) = Rp. 55000,-
-Tembaga TS (tipe lidi) = Rp. 50.000,-
-Kardus = Rp. 1500,-

Adapun sampah lain yang diterima seperti gelas aqua, botol, plastik jenis PP dan PE. Namun, dari keterangan pengepul harganya sedang tidak stabil jadi kami tidak mendapatkan data-data sampah tersebut.

Kondisi barang yang diterima bisa dalam kondisi bagus/rusak sebagian ataupun rusak. Sistem pengumpulan dapat dropping point alias datang sendiri membawa barangnya dan bisa diambil dalam kapasitas yang besar minimal 1 kuintal. Dan mereka menerima sampah bila sudah terpisah. Dan sistem penukaran hanya dengan uang saja.

Adapun hal lain, sampah tersebut bukan mereka yang mengelola pengepul hanya mengumpulkan saja yang selanjutnya sampah diambil oleh bandarnya. Untuk sampah kaleng diambil oleh bandar dari nanjung, dan sampah botol plastik dari cicadas atau cicabe.

Ketika kami menanyakan mengenai pengepul didaerah sana, ternyata beliau menyarankan kepada kami untuk mencari pengepul lain 200 meter dari tempat pengepul Pak Ono.


Waktu sudah menunjukkan pukul 17.50 WIB. Meski untuk tugas ujicoba ini diwajibkan untuk survey di satu titik, kami tetap memanfaatkan untuk survey juga ke pengepul lain disekitar jl. Kembang Sapatu.

Untuk pengepul yang kedua dimiliki oleh Ibu Ade. Ketika kami datang ke lokasi, beliau langsung memanggil kami, agar mewawancarainya ditempat dia sedang duduk beristirahat. Seperti biasa saya ambil foto-foto dan Fatiya wawancara.


Hasil wawancara, mengenai harga dan lainnya tidak jauh berbeda dengan pengepul pertama tadi. Hanya berbeda untuk waktu beroperasi, pukul 08.00 WIB - 18.00 WIB.
Dan sampah diambil oleh bandar dari by pass.

Setelah selesai kami pulang, dan mengerjakan tugas yang satu ini (nulis di blog). hehe

Semoga bermanfaaf.. ^_^